SANTO YOSEF KHANG
(1832-1861)
• Nama lain: Nguyen Duy Khang, Joseph Khang, Giuseppe Khang
• Pesta: 24 November (Kalender Dominikan, Peringatan Para Martir Vietnam)
Kekristenan pertama kali diperkenalkan di Vietnam sekitar
abad 16, utamanya oleh misionaris Yesuit, Fransiskan, dan
Dominikan. Kapal-kapal Yesuit dari Prancis mendarat tahun 1627,
dan para misionaris bergerak cepat dalam memperluas Ladang
Tuhan di negeri tersebut.
Alexandre de Rhodes, S.J. adalah orang
yang menciptakan alfabet Vietnam menggunakan huruf Latin,
sehingga pendidikan dan penyebaran agama berlangsung cepat.
Masa gemilang ini mencapai puncaknya ketika Uskup Pigneau de
Béhaine datang ke Vietnam pada akhir abad 18 dan bersahabat
dekat dengan Nguyen Anh, yang kemudian naik takhta sebagai
Kaisar Gia Long.
Untuk menghormati sahabat dan pendermanya,
Kaisar Gia Long mengizinkan Iman Katolik diwartakan seluasluasnya.
Kegiatan misionaris terpusat di dua daerah, yaitu di daerah
utara (Tonkin) yang didominasi Dominikan dan Fransiskan
Spanyol, serta di daerah tengah dan selatan (Cochinchina) yang
didominasi Yesuit Prancis. Ketika Kaisar Gia Long mangkat pada
tahun 1820, di Vietnam sudah ada enam uskup Eropa, dan populasi
Katolik diperkirakan berjumlah 300.000 di Tonkin dan 60.000 di
Cochinchina.
Sayangnya kebebasan dan kesuksesan ini tidak berlangsung
lama. Sebelum meninggal, kaisar telah menunjuk putra keempatnya,
Nguyen Phuc Dam, sebagai penggantinya, oleh sebab Putra Mahkota
Gia Long, Nguyen Phuc Canh, meninggal muda. Nguyen Phuc Dam,
kini Kaisar Minh Mang, merupakan penganut Konghucu yang amat
kuat dan menentang keberadaan bangsa Eropa di Vietnam. Dalam 5
tahun setelah naik takhta, ia melarang misionaris-misionaris baru
masuk ke Vietnam, dan kapal-kapal yang sudah mendarat harus
menjalani penggeledahan yang ketat.
Dengan adanya aturan baru
ini, dimulailah masa-masa kelahiran martir baru dari Vietnam.
Nguyen Duy Khang, dibaptis dengan nama Yosef, dilahirkan
tahun 1832 di komunitas Kristen di Cao Mai, Provinsi Thai-Binh
(Tra-Vinh). Di usia 16 tahun, setelah ayahnya wafat, Yosef Khang
meminta restu kepada ibunya untuk pergi menimba ilmu sebagai
calon imam. Akan tetapi atmosfer anti-Katolik yang pada waktu
itu sedang memanas mengubah rencana hidup Yosef. Ia tidak
jadi meneruskan sekolah imamnya, namun menjadi katekis yang
mengajar dan menguatkan sesama saudaranya yang ketakutan.
Sebagai katekis, Yosef bekerja di bawah Uskup Jerome
Hermosilla, Uskup Dominikan dari Spanyol, yang ditugaskan
menggembalakan umat di Tonkin. Pada waktu itu, suasana di Tonkin
sama sekali berbeda, menjadi Katolik di sana tidak ubahnya dengan
tindakan bunuh diri. Uskup Hermosilla sendiri merupakan uskup
yang mampu bertahan hidup paling lama di Tonkin, yaitu selama
20 tahun, yang penuh terisi dengan tindakan-tindakan heroik dan
peristiwa-peristiwa yang menguji iman.
Yosef dan Uskup Hermosilla akhirnya ditangkap dan
dipenjarakan bersama-sama. Sebetulnya, Yosef dapat melarikan
diri, karena serdadu yang menangkapnya itu hanya mencari sang
uskup. Seorang Vietnam Katolik yang beriman lemah ternyata
telah berkhianat membocorkan tempat persembunyian mereka di
bawah geladak kapal. Namun Yosef lebih suka tetap setia di samping
gembalanya, katanya, “Apabila Bapa Uskup meninggal demi iman,
demikianlah yang akan kulakukan juga.”
Yosef mendampingi Uskup Hermosilla selama tiga tahun.
Dari uskup itulah ia menerima habit Ordo Ketiga Dominikan.
Selama di penjara, mereka berdua berulang kali disiksa dengan
hukum cambuk, namun tidak satu pun mengeluh atau tampak
merana. Sebaliknya, Yosef selalu kelihatan ceria dan damai, serta
selalu membawa diri dengan penuh martabat. Semua orang yang
mengunjungi atau menonton hukuman cambuknya ia desak untuk
senantiasa mengasihi Allah dan menyayangi Bunda Maria. Mahkota
kemartiran akhirnya diperoleh Yosef pada tanggal 6 Desember
1861 melalui hukuman penggal, hanya beberapa hari setelah bapa
uskup terkasihnya dimartir.
Yosef Khang, Uskup Hermosilla, dan sejumlah Dominikan
serta martir Vietnam lainnya dibeatifikasi bersama-sama oleh Paus
Santo Pius X pada tanggal 20 Mei 1906, kemudian dikanonisasi oleh
Paus Yohanes Paulus II pada tanggal 19 Juni 1988. Kemenangan
para martir Vietnam ini diperingati oleh Gereja pada tanggal 24
November.
Doa
Ya Allah, Raja Segala Ciptaan, Engkau berkenan memberikan
Yosef Khang kesempatan istimewa untuk terhitung di antara
Para Kudus-Mu yang mempersembahkan hidup mereka
bagi kesaksian akan Injil. Semoga oleh doa-doanya kami pun
dikaruniai keberanian untuk berbagi cawan sengsara Kristus
dan bersama-Nya pula bangkit ke dalam kemuliaan kekal.
Melalui Kristus Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama
Dikau dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.
(Kalender Umum Ordo Pewarta)