[column width=”1/1″ last=”true” title=”” title_type=”single” animation=”none” implicit=”true”]
Ketika murid² Yesus melihat-Nya berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru: “Itu hantu!”, lalu berteriak-teriak karena takut.
Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!”
Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: “Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air.”
Kata Yesus: “Datanglah!”
Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: “Tuhan, tolonglah aku!”
Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: “Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?”
Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah. Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: “Sesungguhnya Engkau Anak Allah. ”
Kemudian, ketika mereka mendarat di Genesaret. Semua orang yang sakit dibawa kepada-Nya. Mereka memohon supaya diperkenankan menjamah jumbai jubah-Nya.
Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh.
Sahabat terkasih, dua mujizat yang dikisahkan dalam bacaan Injil hari ini (Matius 14: 22-36), yaitu mujizat Yesus berjalan di atas air dan menyembuhkan orang² sakit di Genesaret kembali menunjukkan pada kita bahwa setiap mujizat yang terjadi atau dilakukan oleh Yesus bukanlah bermaksud untuk show off (pamer), melainkan mujizat itu terjadi supaya setiap kita yang percaya dapat memperoleh keselamatan.
Selain itu, setiap mujizat juga senantiasa melibatkan peran aktif dan usaha dari manusia.
Hal ini berarti bahwa diperlukan iman dan keterbukaan dari pihak kita untuk mau sepenuhnya percaya kepada-Nya.
Itulah sebabnya, Petrus menjadi tenggelam, karena ada ketakutan dan keraguan dalam dirinya.
Syukur pada Allah karena hari ini kita juga memperingati Beata Joana de Aza, ibunda dari Santo Dominikus de Guzman.
Suatu hari, Beata Joana de Aza membagikan seluruh anggur milik keluarganya kepada orang miskin. Dimana anggur milik keluarganya itu terkenal sangat lezat di daerahnya.
Beberapa saat kemudian, ketika suaminya yang bernama Felix de Guzman sedang dalam perjalanan pulang ke rumahnya, ia bertemu dengan para tetangganya dan beberapa dari mereka menceritakan tentang anggur yang telah diberikan kepada orang miskin oleh istrinya.
Maka, sesampainya di rumah, di hadapan para tetangganya Felix meminta istrinya untuk menuangkan anggur dari tempat penyimpanan anggur yang berada di ruang bawah tanah.
Dengan segera, ia pun turun ke ruang bawah tanah di mana anggur itu simpan, lalu berlutut sambil berdoa kepada Tuhan. Kemudian, ia bangkit berdiri dengan penuh keyakinan, dan mendapati tempayan tempat menyimpan aggur itu telah kembali penuh dengan anggur yang terbaik.
Semoga, mujizat² tersebut dan segala kebaikan Yesus yang boleh kita alami di dalam hidup ini dapat menginspirasi agar kita mau berusaha untuk membuang segala pikiran² negatif yang dapat menghalangi kita untuk datang kepada-Nya.
Percayalah pada Yesus saja!
Sebab kabar gembira-Nya hari ini ialah ada tangan-Nya yang selalu terulur untuk menolong dan menopang kita supaya kita tidak akan tenggelam/ jatuh tergeletak.
Blessed Joanna de Aza… doakanlah kami slalu 🙏🏻😇
frater Agustinus Hermawan, OP
#pearlofthebrother
[/column]